Jumat, 18 Juli 2014

Percakapan Seorang Pelayan dengan Tuan nya.

Pelayan: Hamba datang menghadap Tuang ku, sungguh ada apakah gerangan yang membawa Tuan ku memanggil Hamba?

Raja: Ada yang bilang bahwa kau pandai bersyair, apakah kau seorang penyair?

Pelayan: Mohon maaf Tuan ku, hamba hanya lah seorang pelayan biasa, Hamba bukanlah seorang penyair seperti yang Tuan ku kira, dan Hamba juga tidak pandai bersyair seperti yang Tuan ku kira.

Raja: Tapi pelayan, seseorang itu mengatakan kepada ku, bahwa kau puisi yang kau buat sunggulah indah, mungkinkah kau membohongi ku pelayan?

Pelayan: Mohon maaf sekali lagi Tuan ku, Hamba ini memang gemar menulis di sela kesibukan Hamba melayani Tuan ku, tapi Hamba menolak jika Hamba disebut sebagai seorang penyair.

Raja: Apa gerangan yang membuat mu menolak disebut seperti itu pelayan?

Pelayan: Hamba hanya menulis apa yang Hamba rasakan, Hamba tidak tahu apakah yang Hamba tulis itu adalah syair ataukah puisi, Hamba hanya menulis nya sesuai hati Hamba, Tuan ku.

Raja: Kalau boleh aku tahu Pelayan, hal apakah yang kau tulis itu?

Pelayan: Maaf Tuan ku, yang Hamba tulis adalah mengenai laki-laki yang Hamba kasihi.

Raja: Tapi pelayan, harus selalu kau ingat bahwa seorang manusia harus lebih mengasihi pencipta nya dan Ibu nya ketimbang mengasihi lawan jenis nya.

Pelayan: Tentu saja Tuan ku, Hamba selalu ingat akan hal itu, bagi Hamba cinta seorang manusia kepada Tuhan dan Ibu nya tidak bisa dibandingkan atau disejajarkan oleh apapun, kedua cinta itu adalah murni dan tentu kita harus membalas nya dengan kemurniaan juga, Maaf Tuan ku, dan apabila jika ada manusia yang mengatakan kepada manusia lain yang ia cintai bahwa cinta nya itu melebihi apapun di dunia, maka sungguh perkataan itu adalah bohong.

Raja: Mengapa kau bisa mengatakan itu adalah kebohongan pelayan?

Pelayan: Karena setiap manusia tentu membagi perasaan cinta nya, kepada Tuhan nya, Ibu nya, Bapak nya, sahabat nya dan manusia-manusia lain disekitar ia.

Raja: Seperti itukah, jadi kau mau mengatakan bahwa tidak mungkin manusia mencintai lawan jenis nya seratus persen?

Pelayan: Mohon maaf Tuan ku, seperti itulah kiranya pendapat Hamba.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar